Pengukuran Cadangan Karbon Tanah Gambut: Petunjuk Praktis

Lahan gambut merupakan penyimpan karbon dalam jumlah sangat besar. Karbon yang terkandung di dalam tanah gambut bersifat tidak stabil. Dalam keadaan hutan alam karbon tersebut bertahan dalam bentuk bahan organik, namun apabila hutan gambut dibuka dan didrainase maka karbon yang disimpannya akan mudah terdekomposisi dan menghasilkan CO2; salah satu gas rumah kaca terpenting. Selain itu drainase lahan gambut yang berlebihan menyebkan lahan gambut rentan terhadap kebakaran. Proses dekomposisi, konsolidasi (pemadatan) dan kebakaran meyebabkan gambut akan mengalami penyusutan (subsidence) dan kehilangan berbagai fungsinya dalam menyangga lahan sekitarnya dari kebanjiran dan kekeringan.


Book Link
LUWES: Land use planning for Low Emission Development Strategy

Land Use Planning for Low Emission Development Strategy (LUWES) is a platform for developing a multiple stakeholder decision-making process to establish land use plans for sustainable development, which can reduce greenhouse gas emissions from land-based activity while simultaneously maintaining economic growth. It can simulate emissions reduction scenarios within specific zones of a landscape, or across an entire landscape, in order to produce ex ante emissions reduction and opportunity cost forecasts. It also recognizes the impact of land use allocation policies and distribution on tenure and livelihood. LUWES can accommodate the integration process between multiple modalities of land-based emission reductions (such as REDD+; Locally Appropriate Mitigation Action (LAMA); and the voluntary carbon market) at the planning stage across a common landscape.


Book Link
Measuring Carbon Stocks Across Land Use Systems: A Manual

Carbon stocks of forests, agroforestry systems and other land uses have become of interest to many stakeholders in the global debate on greenhouse gas emissions and efforts to reduce such emissions. This manual evolved from efforts in the early 1990s when the Alternative to Slash and Burn (ASB) program started efforts to collect consistent data across the humid tropics. The Manual is consistent with the Good Practice Guideline (GPG) of the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) that is to be used for national accounting of carbon stocks and greenhouse gas emissions. The first part discusses reasons for measurement of carbon stocks across land use systems, at multiple temporal and spatial scales. Part 2 proved a 7-step rapid carbon appraisal process (RaCSA), combining analysis of remote sensing imagery and a nested-design for sampling trees, understorey, litter and other necromass, roots and soil organic matter. Allometric relationships between tree diameter and total biomass are discussed in relation to wood density. A case study describes all steps for the Kali Konto watershed in East Java (Indonesia).


Book Link
Pengukuran Cadangan Karbon dari Tingkat Lahan ke Bentang Lahan. Edisi ke 2

Buku ini merupakan pengembangan dari buku yang terbit sebelumnya (2007) yaitu “Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan“. Namun isi dari buku tersebut masih terfokus pada pengukuran cadangan karbon di tingkat lahan saja yang banyak digunakan dalam kegiatan ASB (Alternatives to Slash and Burn). Sedangkan pada buku edisi kedua ini berisi pengukuran cadangan karbon menggunakan metoda RaCSA (Rapid Carbon Stock Appraisal) yang mencakup cara untuk mengekstrapolasi cadangan karbon dari tingkat lahan ke tingkat bentang lahan. RaCSA telah diuji pada berbagai jenis penggunaan lahan di berbagai daerah dengan kondisi iklim yang berbeda melalui kegiatan TUL-SEA (Trees in multi-Use Landscapes in Southeast Asia) dan ALLREDDI (The Accountability and Local Level Initiative to Reduce Emission from Deforestation and Degradation in Indonesia) yang dikoordinir oleh World Agroforestry Centre (ICRAF Southeast Asia).

Buku RaCSA ini disusun khusus untuk pengukuran cadangan karbon pada tanah mineral (tanah kering), sedang untuk pengukuran cadangan karbon pada tanah gambut dapat dilihat pada seri berikutnya.


Book Link
Perencanaan Penggunaan Lahan untuk Mendukung Pembangunan Rendah Emisi; LUWES - Land Use Planning for Low Emission Development Strategies

Dalam menjawab kesenjangan data dan informasi serta alat perencanaan logis dalam Perencanaan Penggunaan Lahan untuk Pembangunan Rendah Emisi, dan berdasarkan pengalaman, data dan alat-alat serta pendekatan yang telah ada, ICRAF sedang membangun sebuah kerangka yang dinamakan LUWES (Land Use Planning for Low Emission Development Strategy). LUWES merupakan rangkaian langkah-langkah teknis dan non-teknis yang mengacu pada prinsip integrative, inclusive dan informed, dan telah diramu menjadi sebuah alat yang ringkas dan mudah. Alat ini menjawab kebutuhan akan perlunya analisa trade-off antar peluang ekonomi dan emisi GRK yang disesuaikan pula dengan kondisi lokal terutama yang berhubungan dengan keterbatasan kapasitas dan data.


Book Link
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

REDD Abacus SP adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk:

Melakukan estimasi emisi dari perubahan penggunaan lahan dengan memperhatikan keragaman jenis tanah, elevasi, iklim dan karakteristik biofisik lansekap lainnya; melakukan analisa trade-off antara emisi dan keuntungan ekonomi (opportunity cost analysis); membuat kurva abatement cost, memprediksi emisi dan keuntungan ekonomi di masa yang akan datang (Reference Emission Level (REL) projection); melakukan simulasi skenario kegiatan mitigasi dan kebijakan pada unit perencanaan tertentu untuk pengurangan emisi dan melakukan analisa potensi opportunity cost-nya.


Book Link
Scenario tools: land-use planning for low-emissions development strategies (LUWES)

Land-based actions to mitigate climate change, which are ‘pro-poor’ and oriented towards ‘green’ development, need spatially explicit land-use planning processes that are inclusive, informed and integrative. Bringing multi-stakeholder processes to life, beyond rhetoric, needs a breakthrough in political willingness, multi-stakeholder buy-in and technical capacities that allows negotiation platforms to operate. Land-use Planning for Low-emissions Development Strategies (LUWES) provides a mechanism for this.


Book Link
Analysis of land-use and -cover trajectory (ALUCT)

Analysis of land-use and -cover trajectory (ALUCT) provides basic spatial information to support other tools in appraising watershed functions, agrobiodiversity conservation and carbon stocks, and building land-use and land-use-change scenarios.


Book Link
Land-use profitability analysis (LUPA)

Land-Use Profitability Assessment (LUPA) is an analysis framework for economic assessment of landuse systems, conducted at landscape level. LUPA estimates monetary surplus (profitability) for each land area as result of investment allocated by the operator, both smallholders or large-scale.


Book Link
Perlunya ke-LUWES-an dalam menyusun rencana pembangunan rendah emisi di Indonesia (Artikel Kiprah Agroforestri)

Perubahan iklim global telah menjadi isu yang mendunia, bahkan menjadi bahasan para pakar dari berbagai bidang ilmu setiap tahunnya untuk mencari upaya dalam memperlambat dampak perubahan iklim global tersebut. Indonesia, sebagai bagian dari dunia, melalui komitmen yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono, ikut berperan dalam upaya untuk menghambat dampak perubahan iklim dengan mengurangi emisi sebesar 26% secara mandiri. Salah satu upaya untuk mencapai komitmen tersebut adalah melalui pembangunan rendah emisi yang dapat dimulai dari skala lokal (kabupaten, provinsi) dan skala nasional.


Book Link