Publication

Export Citation
Newsletter
NL0065-14
Newsletter TitleKiprah Agroforestri 18
AuthorKurniatun Hairiah, Heni Melsandi, Wahyu Ningtyas, Masayu Y. Vinanda, Feri Johana, Bonie Dewantara, M. Thoha Zulkarnain, Sacha Amaruzaman, Betha Lusiana, Lisa Tanika, M. Siarudin, Reny Juita and Robert Finlayson
Year2014
PublisherWorld Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Program
PlaceBogor, Indonesia
Volume7
Issue Number2
Pages1-16
Call NumberNL0065-14
Abstract:
Dalam Bahasa Jawa kata "pas-pasan" seringkali diartikan sebagai kekurangan atau ada unsur keterbatasan. Namun, "pas" itu sendiri berarti tepat. Agroforestri menurut Ibu Murti'ah adalah pengelolaan lahan yang pas-pasan, yang maksudnya pas dibutuhkan pas ada atau tepat waktu sesuai kebutuhan, meskipun pada lahan yang pas-pasan (pada luasan terbatas). Semua komponen, mulai dari tanaman penaung sampai tanaman penghasil kayu dapat dimanfaatkan secara maksimal, meski pada lahan yang terbatas. Pengalaman dari seorang petani kopi berusia 61 tahun menarik untuk kita simak. Delapan langkah strategis penurunan emisi diusulkan oleh kelompok kerja multipihak di Jayapua dalam rangka mendukung perencanaan penggunaan lahan. World Agroforestry Centre (ICRAF) bersama sejumlah mitra menginisiasi dua proyek untuk tujuan tersebut. “Land-Use Planning for Low-Emissions Development Strategies (LUWES)” merupakan perangkat teknis berupa metodologi perencanaan penggunaan lahan yang mampu menjembatani keterlibatan berbagai pihak dalam penyusunan strategi perencanaan penggunaan lahan. Bagaimanakah upaya LUWES untuk mengakomodasi skenario tersebut?
Secured Landscape Indonesia merupakan proyek ICRAF bersama Bappeda dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, yang bertujuan untuk membantu proses penyusunan rencana aksi daerah pada tingkat kabupaten dan provinsi. Rencana tersebut dikenal sebagai RAD-GRK (Rencana Aksi Daerah Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca) yang pada Bulan Juni lalu dilaksanakan kegiatan lokakarya di Bandung. Selama lokakarya berlangsung seluruh kabupaten/kota melakukan penghitungan emisi dan rencana aksi mitigasi dengan menggunakan data-data yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Meningkatkan kemampuan petani dalam menghadapi guncangan perubahan iklim dan sosial ekonomi melalui pengembangan skema investasi bersama dalam penyediaan jasa lingkungan adalah tujuan lokakarya pengenalan Smart Tree-Invest. Proyek ini berlokasi di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah juga di negara Filipina dan Viet Nam. Pada konferensi kelima Jaringan Perhutanan Sosial ASEAN yang mengangkat tema peningkatan sumber penghidupan dan manfaat konservasi dari perhutanan sosial, selain sebagai peserta, ICRAF juga menampilkan produk-produk komunikasi dan hasil penelitiannya tentang perhutanan sosial dan agroforestri. Selanjutnya, bersama tiga mitra organisasi agroforestri di Indonesia, ICRAF membentuk agenda dalam membantu kegiatan pengembangan penelitian agroforestri pada berbagai level, mulai dari petani, keluarga, masyarakat hingga lanskap, lingkup bidang pendidikan serta masyarakat madani (civil society) secara umum.
ICRAF berkesempatan mengundang beberapa organisasi mitra dalam acara perpisahan Duta Besar Swiss untuk ASEAN, sebagai bentuk penghargaan keterlibatan beliau. Beliau sangat menghargai arti dan nilai hutan, bahkan melestarikan dan menjaga hutan telah menjadi budaya Negara Swiss. Namun dengan meningkatnya kebutuhan dan pertumbuhan populasi dalam negeri, banyak hutan menjadi musnah. Sejak tahun 1988, Swiss telah membantu secara teknis dan finansial lebih dari 30 proyek melalui organisasi kayu tropis internasional di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand; dan mendukung pengembangan pendidikan sosial kehutanan di Viet Nam, mosaic lanskap hutan di Laos dan proses refleksi tentang tata kelola hutan serta desentralisasi di Indonesia.
Download file(s): Click icon to download/open file.
File SizeDescription
2,445 KBSoftcopy

Viewed in 1273 times. Downloaded in 318 times.